TAHUKAH KAWAN, MENGAPA JAGUNG ADA YANG OMPONG?

Bila malam minggu tiba, kita bersama teman, atau bersama keluarga, mau membuat jagung bakar di halaman rumah; eh saat dibuka jagungnya banyak yang ompong. Pasti kesal, kan? Tapi kita tidak bisa menyalahkan pedagang. Dia juga mungkin tidak tahu jagungnya banyak yang ompong.

Sebenarnya gampang saja bila mau tahu, apakah jagung itu ompong atau tidak. Tinggal buka saja lembaran cangkangnya. Ketahuan kan jagungnya ompong atau tidak. Tapi tidak lucu kan, ini mau pesta jagung bakar, biasanya jagung yang dibelinya yang masih ada lembaran cangkangnya, bukan?

Tapi sudahlah soal malam mingguan. Pertanyaan kita, kenapa ada jagung yang ompong? Ok, berarti kita kembali kepada saat jagung ditanam dan mulai tumbuh. Perhatikanlah, semakin besar pohon jagung tumbuh, buah-buah jagung kecil mulai muncul lengkap dengah rambut-rambutnya yang lucu, di atasnya juga biasanya ada bunga jagung.

BACA: TAHUKAH KAWAN, TUMBUHAN ITU TIDAK MAKAN?

Nah, bunga jagung itu banyak mengandung benang sari. Artinya, bunga yang di ujung pohon itu adalah jantan. Dan rambut yang banyak keluar dari buah jagung, itu adalah helai-helai putik. Benang sari terbawa angin dan menempel di putik. Di dalam bonggol jagung itu pun jadilah biji-biji jagug. Nah, bila putik yang ada di rambut-rambut jagung itu tidak terbuahi, maka bonggol jagung pun jadi ompong. Bisa jadi sebabnya karena secara alami benang sari tidak sampai ke putik. Tapi bisa jadi juga karena ada tangan jahil yang merusak-rambut-rambut jagung. Bila putiknya dirusak, bagaimana bisa terjadi pembuahan?

Makanya, jangan ambil rambut-rambut jagung sewaktu masih muda, ya? Kalian, hai anak-anak, senang bermain rambut-rambut jagung karena bisa dibuat rambut pirang, atau kumis. Tapi jagungnya jadi merana dan ompong. Akhirnya kita juga yang rugi, ya....
sumber foto:  bpp-kaliasin.blogspot.com 

Subscribe to receive free email updates: