7 SAYURAN INI SANGGUP MENURUNKAN KADAR GULA
Saat ini semakin banyak
orang yang menderita diabetes. Anak-anak, remaja, dan terutama orang tua;
banyak yang dinyatakan menderita diabetes. Diabetes timbul saat tubuh tidak
sanggup menghasilkan insulin (hormon yang mengatur gula darah) atau insulinnya
tidak memadai atau tidak bekerja dengan baik.
Diabetes ini dibagi menjadi dua tipe. Pertama dimana tubuh sama sekali tidak dapat menghasilkan insulin, penderitanya harus menggunakan suntik insulin untuk mengatur gula darahnya. Penderita tipe pertama ini biasanya adalah anak-anak dan remaja. Tipe kedua adalah saat insulin yang dihasilkan tubuh tidak memadai untuk mengatur gula darahnya. Penderitanya biasanya berusia di atas 40 tahun, obesitas, dan mempunyai riwayat diabetes dalam keluarga.
Diabetes ini dibagi menjadi dua tipe. Pertama dimana tubuh sama sekali tidak dapat menghasilkan insulin, penderitanya harus menggunakan suntik insulin untuk mengatur gula darahnya. Penderita tipe pertama ini biasanya adalah anak-anak dan remaja. Tipe kedua adalah saat insulin yang dihasilkan tubuh tidak memadai untuk mengatur gula darahnya. Penderitanya biasanya berusia di atas 40 tahun, obesitas, dan mempunyai riwayat diabetes dalam keluarga.
Diabetes tipe kedua
kebanyakan muncul karena pola makan yang buruk. Karena itu, perbaikan pola
makan merupakan salah satu terapi untuk menormalkan kembali gula darah. Seperti
dilansir majalah Herba (Maret 2005), sayuran berikut sanggup menurunkan atau
meminimalkan kadar gula dalam darah.
1. Pare (momordica charantia). Sayuran ini
dikenal juga dengan nama paria oleh orang Bima, Makasar, Sunda, dan
Minangkabau. Orang Bali menyebutnya paya dan orang Sasak menyebutnya truwuk.
Ciri umum dari pare adalah rasanya yang pahit. Tapi rasa pahit ini disebabkan
oleh zat cucurbitacin, momordicin, charantin, yang dikandungnya. Penelitian
yang pernah dilakukan terhadap kelinci (kemudian pada manusia tahun 1989)
senyawa charantin mempunyai efek hipoglikemik (menurunkan gula darah). Karena
itu, pare seringkali dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.
2. Petai cina (leicaena leucocephala de
wit). Sudah lama masyarakat Indonesia mempercayai petai cina ini sebagai obat
alami diabetes. Dr. Laurentia M, seorang ahli gizi, melakukan percobaan tahun
2000, yang hasilnya hewan uji-coba menurun kadar gula darahnya setelah mengkonsumsi
biji petai cina. Selain yang menguntungkan, petai cina ini juga mengandung zat
mimosin yang menyebabkan kerontokan rambut, gondok, dan katarak. Tapi jangan
cemas, zat mimosin ini akan hilang dengan pemanasan, perendaman atau pencucian.
3. Kacang kedelai (glycine max (L) merr).
Kacang kedelai sangat tinggi kandungan gizinya. Zat lisin dalam kacang kedelai
mengandung lemak tak jenuh linoleat, oleat, dan arikidonat yang sanggup
menghambat lemak jahat dalam tubuh. Dalam penelitian Reny P.W. tahun 2003, minuman
sari kacang panjang dan sari taoge kedelai sanggup menurunkan kadar gula darah.
4. Kacang panjang (vigna sinensis L).
Kacang panjang (terutama yang muda) juga sudah lama dipercaya oleh masyarakat
Indonesia sebagai makanan yang sanggup menurunkan gula darah. Makanan ini bisa
dikonsumsi setelah dimasak, atau dimakan mentah menjadi lalap sambal.
5. Kacang buncis (phaseolus vulgare linn).
Sampai sekarang belum diketahui pasti zat apa yang dikandung kacang buncis yang
sanggup menurunkan kadar gula darah. Tapi masyarakat pencinta makanan alami
sudah lama mempercayainya. Hasil peneliti Pratiwi S. dari Jurusan Farmasi
Universitas Indonesia membuktikan bahwa kacang buncis memang menurunkan kadar
gula dalam tubuh.
6. Kecipir (psophocarpus tetragonolobus).
Belum banyak penelitian tentang kecipir ini. Tapi sayuran jenis kacang-kacangan
ini sudah sejak lama dipercaya sebagai obat diabetes. Penelitian Lailan M dari
Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, mendapatkan kadar gula
darah hewan menurun setelah dikasih
pakan kecipir.
7. Labu bligo (benincasa hispida cosn).
Sayuran ini mengandung banyak zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Buah, kulit, biji
labu bligo mengandung saponin urokinasesitrulin, asam unoleat, asam oleat, dan
vitamin B. Secara tradisional labu bligo sering dikonsumsi untuk mencegah dan
mengobati penyakit liver, hepatitis, diabetes, beri-beri, dsb.
sumber: klinikdiabetesnusantara.com (14-12-2006)foto bibitbunga.com (pare), tribunjabar.com (petai cina), idntimes.com (kecipir)
Ini sangat membantu sekali artikel nya, saya harap anda terus menulis artikel yang bagus seperti ini yang membahas bahaya gula berlebih. Selain itu saya juga mau
ReplyDeletekasih tambahan sedikit, apabila didukung dengan gambar gambar maka akan lebih detail lagi pembahasan artikel ini.
Alhamdulillah. Kami juga maunya seperti itu Mbak Aurell, tetap menginformasikan yang bermanfaat seperti ini. Tapi kadang, seperti sekarang, sibuk dulu nulis-nulis orderan agar dapur tetap beroperasi hehe. Semoga ke depannya semakin rutin mengisi lagi blog ini. Terima kasih atas kunjungannya....
Delete