Terkena DBD, Apakah Harus Selalu Dirawat?
Musim hujan
belum berakhir. Pasien DBD masih banyak yang mengisi ruang-ruang di rumah
sakit. Bukan saja anak-anak yang terkena, orang dewasa juga banyak yang
mengalami demam berdarah.
Dua minggu
lalu, saya pun sempat harus diperiksa trombosit. Saat panas tinggi tidak turun
dalam 2-3 hari, meriang, sakit badan, saya disarankan untuk diperiksa trombosit
karena khawatir terkena demam berdarah. Setelah diperiksa, kadar trombosit
hanya 158.000/microliter darah, nilainya hanya lebih sedikit dari kadar normal
yaitu 150.000/microliter darah. Sehingga besoknya saya dianjurkan untuk
diperiksakan lagi kadar trombositnya.
Keesokan
harinya setelah diperiksa trombosit malah turun menjadi 137.000/microliter
darah. Khawatir trombosit menjadi turun, saya banyak minum air. Air kurma, air
mau, air jus jambu, jus papaya, air rebusan daun ubi. Apapun yang disarankan
banyak orang saya minum.
Keesokan harinya, saat diperiksa trombosit mulai naik, menjadi 139.000/microliter darah. Menurut seorang perawat di RSAI, Wawat Tresnawati mengatakan bahwa kadar trombosit dewasa puncak turun di hari ke-5. Saya merasa tenang mendengarnya. Berharap trombosit saya akan terus naik.
Dilansir health.detik.com. Tidak semua pasien DBD harus selalu dirawat di RS. Banyak kasus yang bisa rawat jalan, beristirahat di rumah. Seperti yang dikatakan oleh kata dokter spesialis penyakit tropik-infeksi Dr dr Leonard Nainggolan SpPD-KPTI dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rabu (13/02/2019).
"Pasien
bisa rawat jalan bila tidak menunjukkan tanda-tanda kedaruratan selama 48 jam
setelah terkena demam. Secara keseluruhan peningkatan suhu tubuh berlangsung
kurang dari 3 hari. Namun pasien harus bersedia kontrol setiap hari untuk
memastikan kondisinya tetap baik."
Apabila saat di
rumah menunjukkan tanda-tanda tidak baik, atau semakin memburuk, seperti
penurunan kesadaran, pendarahan, kejang bahkan syok, sebaiknya pasien segera
dibawa ke rumah sakit untuk dirawat secara intensif.
Masih menurut
dr. Leonard, cara menghadapi DBD dengan mencukupi cairan setiap hari. Hal ini
untuk mengganti cairan plasma yang keluar akibat infeksi virus.
Bagaimana
dengan anda, apakah anda memiliki pengalaman trombosit turun, yuk bagikan
ceritanya.
Sumber : pengalaman sendiri yang ditambah health.detik.com/berita-detikhealth/d-4430654/pasien-dbd-tak-perlu-masuk-rs-kalau-kondisinya-seperti-ini, Wawancara langsung dengan perawat
bagian anak di RSAI-Islam, Wawat Tresnawati
foto: merdeka.com
0 Response to "Terkena DBD, Apakah Harus Selalu Dirawat?"
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat :), jangan lupa tinggalkan jejak....