Demam Aglonema, Menyehatkan atau Membuat Stress?

anakan aglonema (dokumen pribadi)

Mungkin ada hubungannya atau tidak, sejak ada kebijakan "di rumah saja", banyak orang yang hobi berkebun di halaman rumah. Dan salah satu tanaman hias yang terus melonjak harganya adalah aglonema. Begitu setidaknya yang terbaca dari beberapa grup facebook, market place, tentang tanaman ini. 

Salah satu yang banyak dicari penghobi adalah aglonema jenis Pride of Sumatera, atau yang sering juga disebut POS atau Red Sumatera. Punggung daunnya yang merah dengan urat-uratnya yang jelas, telah menyihir banyak orang. Bulan Maret-April 2020 harga anakan POS ini masih banyak ditemui yang dibandrol 30-50K. Tapi sekarang, Juli 2020, yang berdaun 3-4 saja sudah ditawarkan di atas 100K. Dan pemburunya masih juga banyak.

Hobi berkebun tentu saja banyak manfaatnya. Salah satunya yang diungkapkan Tim Lang, PhD, seorang profesor kebijakan pangan dari City University London. "Melakukan kontak langsung secara rutin dengan tanaman, hewan, dan lingkungan alam dapat meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraan mental seseorang," katanya. (Hellosehat.com, 6-9-2017).

Nah, saat aglonema sekarang semakin banyak dicari, apakah masih menyehatkan? Maksudnya, pertanyaan ini khusus diperuntukkan bagi yang "memaksakan diri" untuk memiliki aglonema yang harganya terus melonjak. Misalnya aglonema jenis khanza, suksom jaipong, kochin tembaga, pride of sumatera, dan banyak lagi, harga anakannya saja sudah diatas 100K. Aglonema jenis ini yang remaja, apalagi yang sudah indukan, tentu saja harganya dibandrol sampai jutaan rupiah.

Kenapa saya bilang banyak juga yang "memaksakan diri" memburu jenis-jenis yang seperti itu, karena begitulah yang terbaca dari grup-grup medsos tanaman hias atau lebih spesifik aglonema. "Ingin aglonema sampai terbawa mimpi, tapi kok harganya mahal banget sih...", "Ibuku jadi susah ngasih uang, ternyata uangnya dibelikan bunga-bunga ini...", dsb.

Menginginkan tanamana hias mahal, padahal keuangan sedang mesti diatur banget, sepertinya memang kurang tepat. Bisa-bisa berkebun untuk menghilangkan stress, malah bertambah stress. Jadi, mari kita kembali berkebun. Berkebun yang nyaman, indah, dan membuat hati senang.

Bila mampu membeli tanaman yang sedang trend, sedang mahal, tidak masalah membelinya. Toh, selain hobi dan hati senang, juga bila menginginkan bisa jadi tambahan penghasilan dengan menjual anakannya kelak. Tapi bila tidak memungkinkan membeli tanaman trend, tanaman hias lain pun akan terlihat indah bila dicintai dengan benar. Misalnya, gelombang cinta yang harganya sempat jutaan rupiah per helai daun, kali ini banyak dibuang tetangga, atau kalau beli pun cuma 10-20K saja. Bagi yang terasnya luas, tanaman ini membawa kesejukan tersendiri.

Saya sendiri memulainya dengan menanam yang ada di halaman rumah sendiri. Aglonema hanya membeli yang murah-murah. Jenis heng-heng, big roy, siam aurora, butterfly, setelah besar bisa tukaran dengan teman atau tetangga. Baru setelah sedikit paham dengan media tanam dan cara mengurus lainnya, setelah berhasil menjual tanaman hias lain di market place, saya membeli anakan red sumatera dan suksom. 

Begitulah. Semoga hobi berkebun ini membawa hati semakin rileks, nyaman, dan bersahabat dengan siapapun dan apapun. Wallahu'alam. @@@
foto: dokumen pribadi: anakan aglonema

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Demam Aglonema, Menyehatkan atau Membuat Stress?"

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat :), jangan lupa tinggalkan jejak....