BINATANG PENGGUNA ALAT

Barangkali kita hanya mengetahui binatang yang bisa bicara dan mengerjakan sesuatu seperti yang sering dikerjakan manusia, hanya di dalam dongeng. Buaya bicara, kancil mengelabui harimau, kura-kura menanam pisang, monyet memanggul karung, dan lainnya. Kenyataannya, binatang kan tidak bisa seperti itu. Itu adalah pekerjaan manusia. Pekerjaan seperti itu memerlukan kecerdasan untuk melakukannya.

 Linsang laut dari Pasifik Utara sedang beraksi

Eits, tunggu dulu. Binatang pun ada lho yang bisa menggunakan alat untuk mencapai keinginannya (maksudnya). Linsang laut yang tinggal di Pasifik Utara biasa menggunakan batu untuk membuka kerang yang keras. Linsang laut akan menggali dasar laut untuk mencari kerang. Bila sudah dapat kerang, linsang laut akan mendekapnya. Oh iya, yang didekapnya tidak hanya kerang, tapi juga dengan batu. Nah, kerang itu akan dipukulkan ke kerang berkali-kali. Bila belum juga kerangnya terbuka, linsang laut akan membawa kerang ke permukaan, lalu menyimpan kerang di batu, dan dipukulnya kerang itu dengan batu kecil. Kerang yang keras pun akhirnya akan terbuka bila dipukul berkali-kali. Hebat kan? Linsang laut dari Pasifik Utara ini terkenal karena perilaku cerdasnya. Sayangnya, linsang laut Pasifik Utara banyak diburu (dia tetap menyerah kalau oleh manusia). Dan kurang ajarnya, manusia memburu linsang laut Pasifik Utara bukan untuk urusan makan. Jadilah linsang laut Pasifik Utara semakin sedikit. Karenanya sekarang termasuk binatang langka yang dilindungi.

Lagi lagi dengan simpanse. Sudah sering kan dengar simpanse bisa dilatih berhitung atau mengerjakan sesuatu pekerjaan manusia. Tapi di alam bebas pun simpanse sudah bisa menggunakan alat. Dia akan mencari rumput atau ranting kecil untuk mengorek lubang rayap. Nah, rayap yang menempel di rumput itulah yang dimakan oleh simpanse. Mirip dengan anak-anak yang mencari semut hitam, ya?

Telur burung unta terkenal keras. Tapi dibalik keras kulitnya ada telurnya yang kaya protein. Elang bangkai Mesir tentu tertarik untuk mencicipinya. Bagaimana caranya memecahkan cangkang telur unta? Elang bangkai Mesir mengambil batu dengan paruhnya, lalu menjatuhkan batu itu ke arah telur. Tukk...! Dilakukan berkali-kali, telur burung unta yang keras itu pun pecah.

Burung kenari Galapagos lain lagi ceritanya. Dia mencari duri kaktus atau ranting untuk mengorek serangga kecil dari pohon. Serangga yang merasa terganggu banyak yang marah. Dia menggigit ranting atau mengejar si pengganggu keluar lubang. Begitu sudah di luar, tuk... si burung kenari memakannya. Oh, rugi sekali ya jadi pemarah.

Setelah mengetahui fenomena seperti itu, pelajaran apa yang bisa diambil oleh kita sebagai manusia? Ayo, ngacung yang merasa diri sebagai manusia hehe....

Sumber foto: Widya Wiyata Pertama, Tigaraksa

Subscribe to receive free email updates: