9 PENDAKI MENINGGAL, PENYEBABNYA MISTERI SAMPAI KINI

 

Pada Februari 1959, sembilan pendaki berpengalaman dari Institut Politeknik Ural berangkat mendaki Pegunungan Ural, Rusia, menuju puncak Otorten. Namun, mereka tak pernah kembali. Beberapa minggu kemudian, tim pencari menemukan tenda mereka dalam keadaan aneh: terkoyak dari dalam, barang-barang tertinggal rapi, dan jejak kaki menuju hutan. Tubuh pertama ditemukan tanpa alas kaki, lalu satu per satu jenazah lain ditemukan, sebagian mengalami luka fatal—tulang rusuk patah, tengkorak retak—tanpa tanda perlawanan eksternal. Bahkan ada yang matanya hilang.

Penyelidikan resmi saat itu menyebut penyebabnya “kekuatan alam yang misterius,” menutup kasus dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Berbagai teori muncul: longsoran salju, eksperimen militer, serangan hewan liar, hingga spekulasi supranatural. Misteri semakin dalam karena kondisi sekitar lokasi penuh teka-teki: radiasi ditemukan pada pakaian beberapa korban, dan catatan harian pendaki berhenti mendadak. Selama puluhan tahun, tragedi Dyatlov Pass menjadi bahan perdebatan ilmuwan, jurnalis, dan penggemar misteri.

Pada 2019, sebuah studi resmi baru menyimpulkan bahwa longsoran salju lambat kemungkinan besar menjadi penyebab kematian, meski banyak pihak tetap skeptis. Kisah ini telah melahirkan buku, dokumenter, dan film, termasuk The Dyatlov Pass Incident (2013) dan serial dokumenter Netflix. Misteri ini bukan sekadar kisah horor di pegunungan bersalju; ia adalah kisah tentang keberanian manusia, persahabatan, dan batas rapuh antara petualangan dan tragedi.

Di tengah kabut teori dan spekulasi, satu hal pasti: sembilan jiwa itu berangkat mencari keindahan alam, namun justru meninggalkan teka-teki yang membeku bersama salju Ural. Dyatlov Pass mengingatkan kita bahwa alam tak hanya indah, tetapi juga menyimpan rahasia yang kadang tak terpecahkan, misteri yang menginspirasi sekaligus menakutkan, selamanya terukir dalam sejarah. @@@

Subscribe to receive free email updates: